Selasa, 16 Juni 2009

Green Canyon menyimpan pesona luar biasa. Perpaduan antara sungai lembah hijau, hutan lindung. dan aneka stalaktit-stalakmit. Keindahan berbalut kesunyian, bagai surga yang tersembunyi.

Green Canyon mulai dikembangkan pada tahun 1989, namun pada awalnya belum memiliki dermaga, sehingga banyak perahu yang berebutan penumpang. Tapi setelah dikelola oleh Kompepar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, perahu yang boleh beroperasi dibatasi hanya 20 perahu perhari. Perahu itu milik masyarakat disini, ada sekitar 75 perahu yang terdaftar. Green Canyon atau sering disebut oleh masyarakat setempat Cukang Taneuh yang berarti jembatan tanah, terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari Pangandaran atau sekitar 393 Km dari Jakarta. Nama Green Canyon sendiri sebenarnya dipopulerkan oleh Frank dan Astrid, turis dari Perancis dan Swiss, yang pada tahun 1990 datang ke Cukang Taneuh. Dari dermaga Cisereuh, wisatawan menyusuri sungai yang airnya berwarna kehijauan. Perahu hanya bisa mengangkut penumpang maksimal lima orang saja dan diawaki oleh dua orang yang bertugas mengoperasikan motor dan satu lagi mengatur arah dan menjaga penumpang di depan. Sepanjang perjalanan sesekali terlihat biawak berenang di pinggir sungai lalu menghilang ke semak-semak. Sungai Cijulang memang membelah hutan lindung yang masih lebat ditumbuhi pepohonan dan didiami oleh binatang liar salah satunya biawak. Jarak dari dermaga ke Cukang Taneuh sekitar 3 kilometer atau ditempuh dalam 15 menit. Walaupun siang itu matahari menyengat tapi udara terasa sejuk, mungkin suplai oksigen dari hutan sekitar memberikan kesejukan dan kenyamanan. Setibanya di Cukang Taneuh Tidak kurang dari 10 perahu telah bersandar di mulut goa. Ternyata perjalanan tadi belum seberapa, pemandangan fenomena lainnya masih tersimpan di dalamnya. Sebenarnya Sungai Cijulang ini membelah tebing, tapi ada bagian dimana terbentuk jembatan tanah yang menghubungkan bagian atas kedua tebing. Masyarakat setempat menamakan daerah wisa itu Cukang Taneuh yang artinya jembatan tanah.
Setelah turun dari perahu dan menapaki bebatuan untuk melewati bagian dasar jembatan tanah tersebut, nampaklah keindahan alam. Di kedua sisi sungai menjulang tebing yang hijau, dibeberapa bagian terdapat stalaktit dan stalakmit, serta relief-relief dinding tebing yang terbentuk alami selama jutaan tahun makin membuat wisatawan berdecak kagum.
Tidak hanya itu, bila wisatawan ingin menyaksikan pemandangan yang lebih indah lagi bisa berenang sekitar 10 ke dalam dengan menggunakan pelampung. Begitu sampai, pemandangan paling menakjubkan terpampang dihadapan, gemericik air yang tiada henti menyerupai hujan membasahi dinding tebing dan bebatuan. Daerah ini disebut Hujan Abadi, karena walalupun kemarau, air yang keluar dari dinding tebing ini tidak pernah surut. Masih belum habis mengagumi dan mengabadikan keindahan ini, Ade mengajak untuk naik ke tebing setinggi 15 meter menuju kolam pemandian. Konon dipercaya siapapun yang mandi di tempat itu akan awet muda, lancar jodoh dan rejekinya.



Tips Perjalanan
Bila memutuskan untuk datang ke Green Canyon, sebaiknya siap untuk menempuh perjalanan yang melelahkan, karena waktu tempuhnya bisa 8 jam dari Jakarta. Bagi yang membawa mobil pribadi, sebaiknya ada orang yang bisa bergantian menyetir. Disarankan untuk membawa obat anti mabuk, bagi yang memiliki masalah dalam perjalanan jauh. Green Canyon dibuka sejak pukul 10.00 sampai 16.00, ongkos perahu Rp 70.000 – PP. Sewa pelampung Rp .5000 per pelampung. Siapkan juga pakaian ganti dan handuk apabila ingin berenang. Percaya atau tidak ada pantangan untuk tidak berkata-kata kotor dan menyebut ‘buaya’ selama berada di Green Canyon. Wajar apabila memberikan tips kepada awak perahu, karena mereka harus menunggu .

yang belum ke CUKANG TANEUH pasti penasaran deh...makanya cepet maen...yang uddah pasti ketagihan.....
:P
THANKS

Kamis, 16 April 2009

Keutamaan Menahan Marah

Diantara maksud dan tujuan disyariatkannya puasa adalah latihan menahan nafsu amarah(suka marah). Orang yang mampu menahan marah lebih baik dan lebih sempurna daripada orang yang suka marah (pemarah). Dan itulah yang disebut orang kuat.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam mangajarkan cara-cara menghilangkan kemarahan dan cara menghindari efek negatifnya, diantaranya adalah:

1. Membaca ta’awudz ketika marah.

Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim rahimakumullah meriwayatkan hadits dari Sulaiman bin Surod Radliyallahu ‘anhu :

“Ada dua orang saling mencela di sisi Nabi Shalallahu alaihi wasallam dan kami sedang duduk di samping Nabi Shalallahu alaihi wasallam . Salah satu dari keduanya mencela lawannya dengan penuh kemarahan sampai memerah wajahnya. Maka Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya aku akan ajarkan suatu kalimat yang kalau diucapkan akan hilang apa yang ada padanya. Yaitu sekiranya dia mengucapkan : ‘Audzubillahi minasy Syaithani rrajiim. Maka mereka berkata kepada yang marah tadi : Tidakkah kalian dengar apa yang disabdakan nabi? Dia menjawab : Aku ini bukan orang gila.”

2. Dengan duduk
Apabila dengan ta’awudz kemarahan belum hilang maka disyariatkan dengan duduk, tidak boleh berdiri.

3. Tidak bicara
Diam tidak berbicara ketika marah merupakan obat yang mujarab untuk menghilangkan kemarahan, karena banyak berbicara dalam keadaan marah tidak bisa terkontrol sehingga terjatuh pada pembicaraan yang tercela dan membahayakan dirinya dan orang lain.

4. Berwudlu
Sesungguhnya marah itu dari setan. Dan setan itu diciptakan dari api maka api itu bisa diredam dengan air, demikian juga sifat marah bias diredam dengan berwudlu.

Berkata Al Imam Al Hasan Al Bashri rahimahullah :

“Empat hal, barangsiapa yang mampu mengedalikannya maka Allah akan menjaga dari syetan dan diharomkan dari neraka : yaitu seseorang mampu menguasai nafsunya ketika berkeinginan, cemas, syahwat dan marah.”

Empat hal ini yaitu keinginan, cemas, syahwat dan marah merupakan pemicu seluruh kejelekan dan kejahatan bagi orang yang tidak mampu mengendalikan nafsunya.

1. Keinginan, adalah kecondongan nafsu pada sesuatu yang diyakini mendatangkan manfaat pada dirinya, seringnya orang yang tidak mampu menguasai nafsu akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan keinginannya itu dengan segala cara walaupun harus dengan cara harom, dan terkadang yang diinginkan juga berupa sesuatu yang haram.

2. Cemas, adalah rasa takut dari sesuatu. Orang yang cemas akan berupaya untuk menolaknya dengan segala cara walaupun harus dengan cara harom seperti meminta perlindungan kepada selain Allah.

3. Syahwat, adalah kecondongan nafsu pada sesuatu yang diyakini dapat memuaskan nafsunya. Seringnya orang yang kalah dengan nafsunya memuaskan nafsu syahwatnya itu pada sesuatu yang haram seperti zina, mencuri, minum khamer bahkan pada sesuatu yang menyebabkan kekufuran, kebid’ahan dan kemunafikan.

4. Marah, adalah gelagaknya darah hati untuk menolak gangguan sebelum terjadi atau untuk membalas gangguan yang sudah terjadi. Kemarahan seringnya dilakukan dalam bentuk perbuatan yang diharamkan seperti pembunuhan, pemukulan dan berbagai kejahatan yang melampaui batas. Terkadang dalam bentuk perkataan yang diharamkan seperti tuduhan palsu, mencela dan perkataan keji lainnya dan terkadang meningkat sampai pada perkataan kufur.

banyakbelajar.blogspot.com

Minggu, 01 Februari 2009

ISLAM

Islam... (berserah diri kepada Tuhan) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam juga agama terbesar ke-2 setelah Kristen. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Rukun Islam :

• Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasul Allah.
• Mendirikan shalat lima kali sehari.
• Membayar zakat.
• Berpuasa pada bulan Ramadhan.
• Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

Allah dan Tauhid

Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada surat al-Ikhlas (surat ke 112) yang terjemahannya adalah:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (QS 42-11).

Al Qur’an

Al Qur’an adalah Qur’ankitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Al Qur’an terdiri dari 30 juz,114 surat dan 6666 ayat.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia.